Sabtu, 02 Mei 2020

Berdialog dengan Allah

Memahami bacaan tahiyat dalam sholat. Berikut ini dikisahkan tentang dialog Allah dengan Nabi. Semoga kita dapat mengambil hikmah dari setiap cerita. Aamiin....

"BACAAN ATTAHIYYAT ADALAH DIALOG ANTARA RASULULLAH SAW. DENGAN ALLAH SWT"    di Sidratul Muntaha ketika terjadi peristiwa Isra Mi'raj.

*1. Seandainya kita mengetahui bahwa

sebagian dari bacaan shalat itu adalah

dialog antara Rasulullah SAW dengan Allah

Azza wajalla, tentu kita tidak akan

terburu-buru melakukannya...

* Allahu Akbar, ternyata bacaan shalat itu dapat

membuat kita seperti berada di syurga...

* Mari kita camkan dan renungkan kisah

berikut ini, tentu akan berlinang air mata kita,

masya Allah...*

*2. Singkat cerita, pada malam itu Jibril As. mengantarkan Rasulullah Saw naik ke Sidratul Muntaha. Namun karena Jibril As tidak diperkenankan untuk mencapai Sidratul Muntaha, maka Jibril As pun mengatakan kepada Rasulullah SAW untuk melanjutkan perjalanannya sendiri tanpa dirinya...

*3. Rasulullah Saw melanjutkan perjalanan perlahan sambil terkagum-kagum melihat indahnya istana Allah Swt hingga tiba di Arsy...

* Setelah sekian lama menjadi seorang Rasul, inilah pertama kalinya Nabi Muhammad Saw

berhadapan dan berbincang secara langsung dengan Allah Azza wa Jalla...

* Bayangkanlah betapa indah dan luar biasa dahsyatnya moment ini, Masya Allah..*

*4. Percakapan antara Nabi Muhammad Rasulullah Saw dengan Allah Subhanahu Wata'ala

*(1). Rasulullah Saw-pun mendekat dan memberi salam penghormatan kepada Allah Swt :

* Attahiyyatul mubarokaatush shalawatuth

thayyibaatulillah*= Semua ucapan

penghormatan, pengagungan dan pujian hanyalah milik Allah".

*(2). Kemudian Allah Swt menjawab sapaannya

* Assalamu 'alaika ayyuhan Nabiyyu

warahmatullahi wa barakaatuh

* Segala pemeliharaan dan pertolongan Allah

untukmu wahai Nabi, begitu pula rahmat Allah dan segala karunia-Nya".

*(3). Mendapatkan jawaban seperti ini,

Rasulullah Saw tidak merasa jumawa atau

berbesar diri, justru beliau tidak lupa dengan umatnya, ini yang membuat kita

sangat terharu.

* Beliau menjawab dengan ucapan :*

* Assalaamu 'alaina wa 'alaa 'ibadillahish

shalihiin"*= *Semoga perlindungan dan

pemeliharaan diberikan kepada kami dan semua hamba Allah yang shalih"

* Bacalah percakapan mulia itu sekali lagi, itu adalah percakapan Sang Khaliq dan

hamba-NYA, Sang Pencipta dan ciptaan-NYA

dan beliau saling menghormati satu sama lain, menghargai satu sama lain, dan lihat

Betapa Rasulullah Saw mencintai kita

umatnya, bahkan beliau tidak lupa dengan kita ketika beliau di hadapan Allah Swt..."

* (4). Melihat peristiwa ini, para Malaikat yang

menyaksikan dari luar Sidratul Muntaha tergetar dan terkagum-kagum betapa Rahman dan Rahimnya Allah Swt, betapa mulianya Nabi Muhammad Saw...

*Kemudian para Malaikat-pun mengucap dengan penuh keyakinan :

*Asyhadu Allaa ilaaha illallah, wa asy hadu

anna Muhammadan abduhu wa Rasuluhu* = *Kami

bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan kami bersaksi bahwa Muhammad itu adalah hamba Allah dan Rasul Allah".*

*5. Jadilah rangkaian percakapan dalam

peristiwa ini menjadi suatu bacaan dalam shalat yaitu pada posisi Tahiyat Awal dan Akhir, yang kita ikuti dengan shalawat kepada Nabi sebagai sanjungan seorang individu yang menyayangi  umatnya.

* Mungkin sebelumnya kita tidak terpikirkan  arti dan makna kalimat dalam bacaan ini.*

* Semoga dengan penjelasan singkat ini kita dapat lebih meresapi makna shalat kita.

Sehingga kita dapat merasakan getaran yang

dirasakan oleh para Malaikat disaat peristiwa itu...

* Semoga bermanfaat untuk menambah

kekhusyu'an shalat kita. Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.*

6. Pesan :

*Jangan pernah tinggalkan shalat karena didalam kubur banyak jutaan manusia yang

minta dihidupkan kembali hanya untuk

beribadah kepada Allah Swt

*Sesibuk apapun kita jangan pernah

tinggalkan shalat*

Sumber : Kitab Qissotul Mi'raj.

Randi

Randi namanya (bukan nama sebenarnya). Umurnya tahun ini genap 8 tahun. Dengan segala keterbatasannya, Ia hidup dengan menanggung beban lahir dan batin. Ya, dia menjadi yatim piatu setelah kurang lebih satu bulan lalu Ibundanya berpulang. Semasa hidup, Ibunya bahkan kurang memperhatikannya. Itu sepenglihatanku. Banyak orang bilang jika Almarhumah memiliki gangguan kejiwaan semenjak ditinggal pergi suaminya entah ke mana. Itu kudengar dari obrolan para tetangga. Aku yang kurang bersosialisasi alias kurang nongkrong di lingkungan sekitar, tentu saja tak tahu pasti kebenarannya.

Terlebih saat itu Almarhumah masih tinggal di gang sebelah. Belum bertetangga dekat dengan rumahku. Namun setelah Almarhumah dan Randi pindah ke rumah di depan rumahku, aku merasakan bahwa dia sosok yang sulit diajak bicara. Bukan tidak waras, hanya saja kurang nyambung dengan maksud yang kita sampaikan.

Bahkan tak semua kalimatnya mampu kumengerti dengan baik. Dari situ aku mulai paham yang digunjingkan orang-orang. Sebetulnya dia bukan mengalami gangguan seperti gosip yang beredar. Menurutku, itu adalah refleksi dirinya ketika mengalami tekanan yang teramat dahsyatnya saat Ia mengandung Randi dahulu. Beban hidup menanggung kehamilan yang tidak diinginkan, dimana ternyata kekasihnya saat itu tak mau bertanggung jawab, ditambah lagi cacian dan gunjingan orang-orang yang dia terima, spontan membuat mentalnya seketika jatuh ke dasar jurang yang bahkan kita tidak tahu seberapa dalam jurang itu.

Lagi-lagi kudengar dari tetangga, katanya dahulu kekasih yang membuatnya mengandung Randi adalah laki-laki berstatus suami orang. Parahnya, Ia tak rela meninggalkan keluarganya demi mempertanggung jawabkan perbuatannya kepada Almarhumah. Ia lebih memilih lari meninggalkannya dengan anak yang sedang dikandung Almarhumah yang jelas darah dagingnya. Aku sangat paham ini sulit baginya.

Dan aku sama sekali tidak ingin menghakimi kesalahan Almarhumah atas apa yang diperbuatnya sehingga membuat dirinya menanggung beban hamil tanpa suami. Karna bisa saja itu terjadi padaku. Tapi Allah Maha mengetahui siapa saja manusia yang sanggup menerima cobaannya. Mungkin aku tak akan sanggup diberi cobaan demikian. Hingga Allah ingin aku belajar dari kisah hidup orang lain sehingga Dia mengirimkan Almarhumah dan anaknya ke depan rumahku. Dihadapkan langsung dengan kisah hidupnya, mana mungkin aku masih tak mensyukuri segala yang sudah Allah anugrahkan kepadaku.

Randi oh Randi, betapa malangnya dirimu nak. Kini kau hidup tanpa Ayah dan Ibu. Meski ada kakek serta tante dan om. Pasti rasanya akan jauh berbeda jika bersama dengan kedua orangtua kandung. Aku tak habis pikir bagaimana kau menjalani hidupmu yang demikian.

saat ini, diumurnya yang sudh 8 tahun, Randi masih sulit bicara. Bukan tidak bisa bicara, melainkan kurang lancar pelafalan kata perkata atau kalimat yang Randi ucapkan. Membuat kami yang mendengar kurang paham apa maksud ucapannya. Bahkan Ia tidak sekolah. Kudengar, dulu Ia sempat disekolahkan oleh kakeknya. Tapi tak berapa lama, pihak sekolah memutuskan mengembalikan Randi pada walinya dengan alasan Randi tak mampu jika harus mengejar ketrtinggalan di sekolah biasa.

Selanjutnya yang terjadi adalah Randi tidak sekolah lagi. Sampai detik aku menulis ini, aku masih sering memperhatikan keseharian Randi yang sering sekali di luar rumah. Bermain sendirian karna anak-anak lain termasuk anakku enggan bermain dengannya. Bukan karna kekurangannya. Tapi menurut anak-anak di lingkunganku, Randi itu nakal. Sering memukul, melempar sampah ke teman-temannya atau bahkan meludahi mereka.

Pernah aku menegur anak bungsuku agar mau bermain dengannya. Tapi setelah itu, yang terjadi adalah anakku yang masih berumur 6 tahun, pulang dengan raut wajah kesal. Kemudian seperti ingin menangis. Kutanya ada apa. Dia hanya cemberut.

Setelah kubujuk, akhirnya mau juga Ia menceritakan yang terjadi. Rupanya saat bermain dengan Randi, Ia meludahi wajahnya. Ingin membalas namun Ia ingat wejanganku. Kukatakan padanya untuk pergi saja jika dia mencari masalah. karna Ia anak yang berbeda denganmu.

Jadilah Ia hanya menyimpan kesal dan amarahnya sampai di rumah. Sejak itu, anakku tak mau lagi bermain dengannya. Akupun tak bisa marah pada Randi, hanya bisa mencoba menegurnya dengan pelan. Namun aku tahu Randi tak mengerti satupun ucapanku.

Sampai detik ini, Randi masih dengan kondisi yang sama. Hidup tanpa Ayah dan Ibu juga tanpa pendidikan. Om tante yang mengurusnya sudah cukup sibuk dengan keseharian merek mengurus anak-anaknya sendiri. Jika ditambah dengan kehadiran Randi yang begitu banyak menguras waktu dan tenaga karna kondisinya, tentu saja terkadang mereka tak sanggup.

Akupun tak bisa menyalahkan keadaan meraka.Yaah semoga saja Randi kecil bisa tumbuh kian membaik seiring berjalannya waktu. kuharap, Ia menjadi pribadi yang lebih baik ditangan om dan tantenya ketimbang dengan Almarhum Ibundanya dahulu.

Karna kalau kuperhatikan, Randi lebih bisa terbuka dan lebih bisa mendengarkan orang lain setelah kepergian Ibunya. Ia berada di lingkungan yang menurutku lebih baik dari saat bersama Ibunya. Mungkin karna kondisi Ibunya yang juga sama dengannya waktu itu.

Cerita yang kutuliskan ini memang tidak akan ada endingnya. Karna Randi masih terus tumbuh seiring waktu berjalan. Kita doakan saja, anak yatim piatu ini bisa menjadi jalan amalan terbaik bagi orang-orang di sekelilingnya termasuk aku. Aamiin......

April Mop (Non Fiksi)

Sumber tertulis pada akhir artikel.

ISABELLA SANG PEMBUNUH MASAL

Tahukah Anda bahwa “Jagal Wanita yang ada pada lukisan”

Dialah orang yang membongkar kuburan Kaum Muslimin kemudian dia gambar salib pada bagian dada dan wajah jenazah kuburan tersebut setelah jatuhnya kota Granada.

⁦Dia juga yang mendirikan inkuisisi Spanyol dan ia memaksa kaum Muslimin untuk memeluk Kristen atau dibunuh (jika menolak)

Dialah Isabella : Ratu Kastila.

.

Anehnya Eropa mau memproduksi dan menggambarkan bahwa dia adalah seorang Ratu Adil dan mencintai masyarakatnya (tanpa membedakan ras).

.

Lebih parahnya lagi film ini disiarkan juga oleh chanel Muslim

ﻫﻞ ﺗﻌﻠﻢ ﺃﻥ “ ﺍﻟﺴﻔﺎﺣﺔ ﺍﻟﺘﻲ ﺑﺎﻟﺼﻮﺭﺓ ”

ﻫﻲ ﺍﻟﺘﻲ ﻛﺎﻧﺖ ﺗﻨﺒﺶ ﻗﺒﻮﺭ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ، ﻭﺗﺮﺳﻢ ﺍﻟﺼﻠﻴﺐ ﻋﻠﻰ ﺻﺪﻭﺭﻫﻢ ﻭﻭﺟﻮﻫﻬﻢ ﺑﻌﺪ ﺳﻘﻮﻁ ﻏﺮﻧﺎﻃﺔ؟

ﻭﻫﻲ ﺍﻟﺘﻲ ﺃﻣﺮﺕ ﺑﺈﻧﺸﺎﺀ ﻣﺤﺎﻛﻢ ﺍﻟﺘﻔﺘﻴﺶ ﺍﻹﺳﺒﺎﻧﻴﺔ ﻭﻛﺎﻧﺖ ﺗﺠﺒﺮ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻓﻲ ﺍﻷﻧﺪﻟﺲ ﻋﻠﻰ ﺍﻋﺘﻨﺎﻕ ﺍﻟﻤﺴﻴﺤﻴﺔ ﺃﻭ ﺍﻟﻘﺘﻞ .

‏( ﺇﻳﺰﺍﺑﻴﻼ : ﻣﻠﻜﺔ ﻗﺸﺘﺎﻟﺔ )

ﻭﻣﻦ ﺍﻟﻌﺠﻴﺐ ﺃﻥ ﺍﻷﻭﺭﻭﺑﻴﻴﻦ ﻗﺎﻣﻮﺍ ﺑﺈﻧﺘﺎﺝ ﻓﻴﻠﻢ ﻳﻈﻬﺮﻫﺎ ﺑﻬﻴﺌﺔ ﺍﻟﻌﺎﺩﻟﺔ ﻭﺍﻟﺘﻲ ﺗﺤﺐ ﺷﻌﺒﻬﺎ ﻭﺗﺒﺜﻪ ﻗﻨﻮﺍﺕ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ .

Via Fb Tegar Alfianto

.

April Mop, Fakta Sejarah Kekejaman Tentara Salib Membantai Ribuan Muslim Spanyol

Ilustrasi Pembantain Muslim Spanyol oleh Tentara Salib.

.

Islamedia – April Mop merupakan budaya Barat yang dikenal dengan The April’s Fool Day. Pada 1 April itu, orang boleh dan sah-sah saja menipu teman, orang tua, saudara, atau lainnya, dan sang target tidak boleh marah atau emosi ketika sadar bahwa dirinya telah menjadi sasaran April Mop. Biasanya sang target, jika sudah sadar kena April Mop, maka dirinya juga akan tertawa atau minimal mengumpat sebal, tentu saja bukan marah sungguhan, dengan mengatakan, “April Mop!”.

.

Namun banyak umat Islam yang ikut-ikutan merayakan April Mop ini tidak mengetahui, bahwa April Mop, atau The April’s Fool Day, berawal dari satu episode sejarah Muslim Spanyol di tahun 1487 M, atau bertepatan dengan 892 H.

.

Saat itu terjadi pembantaian ribuan umat Islam di Granada Spanyol di depan pelabuhan. Dengan tipuan akan diberangkatkan ke keluar Andalusia dengan kapal-kapal yang disediakan oleh Ratu Isabella, Muslim Andalusia malah dikonsentrasikan dan dengan mudah dibantai habis dalam waktu sangat singkat oleh ratusan pasukan salib yang mengelilingi dari segala penjuru.

.

Dengan satu teriakan dari pemimpinnya, ribuan tentara salib segera membantai umat Islam Spanyol tanpa rasa belas kasihan. Mereka kebanyakan terdiri atas para perempuan dengan anak-anaknya yang masih kecil-kecil. Jerit tangis dan takbir membahana. Seluruh Muslim Spanyol di pelabuhan itu habis dibunuh dengan kejam. Darah menggenang di mana-mana. Laut yang biru telah berubah menjadi merah kehitam-hitaman.

.

Bagi umat kristiani, April Mop merupakan hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara salib lewat cara-cara penipuan. Sebab itulah, mereka merayakan April Mop dengan cara melegalkan penipuan dan kebohongan walau dibungkus dengan dalih sekadar hiburan atau keisengan belaka.

.

Itulah akhir dari kejayaan Islam di Andalusia. Sebuah peradaban Islam yang dimulai dari perjuangan Tariq Bin Ziyad pada tahun 711 M dan berakhir pada 1487 M. Selama tujuh abad lebih peradaban ini telah menyumbangkan kepada dunia, kemajuan dalam berbagai ilmu pengetahuan, kebudayaan serta aspek-aspek ke-islaman, Andalusia kala itu boleh dikatakan sebagai pusat kebudayaan Islam dan Ilmu Pengetahuan yang tiada tandingannya setelah Konstantinopel dan Bagdad.

.

Namun ada sebuah kisah yang sangat memilukan. Pada 2 Januari 1492, kardinal Devider memasang salib di atas Istana Hamra; istana kerajaan Nashiriyah di Spanyol. Tujuannya sebagai bentuk proklamasi atas berakhirnya pemerintahan Islam di Spanyol.

Kaum Muslimin dilarang menganut Islam, dan dipaksa untuk murtad. Begitu juga mereka tidak boleh menggunakan bahasa Arab, siapa yang menentang perintah itu akan dibakar hidup hidup setelah disiksa dengan berbagai cara. Gereja di masa pemerintahan monarki Raja Ferdianand dan Isabella membuat Dewan Mahkamah Luar Biasa atau yang dikenal dengan Lembaga Inkuisi sebuah lembaga peradilan yang bertugas untuk menghabisi siapa saja orang-orang di luar Katholik. Lembaga ini kemudian bermetamorfosa menjadi Opus Dei.

.

Empat abad setelah jatuhnya Islam di Spanyol, Napoleon Bonaparte pada 1808 mengeluarkan instruksi untuk menghapuskan Dewan Mahkamah Luar Biasa tersebut. Dan di sinilah kisah ini berawal. Ditulis oleh Syaikh Muhammad Al Ghazali dalam bukunya At Ta’asub Wat Tasamuh (hal 311-318).

Tentara Prancis menemukan tempat sidang Dewan Mahkamah Luar Biasa itu di sebuah ruang rahasia di dalam gereja. Di sana ada alat alat penyiksaan seperti alat pematah tulang dan alat pengoyak badan. Alat ini untuk membelah tubuh manusia. Ditemukan pula satu peti sebesar kepala manusia. Di situlah diletakkan kepala orang yang hendak disiksa. Satu lagi alat penyiksaan ialah satu kotak yang dipasang mata pisau yang tajam. Mereka campakkan orang orang muda ke dalam kotak ini, bila dihempaskan pintu maka terkoyaklah badan yang disiksa tersebut.

.

Di samping itu ada mata kail yang menusuk lidah dan tersentak keluar, dan ada pula yang disangkutkan ke payudara wanita, lalu ditarik dengan kuat sehingga payudara tersebut terkoyak dan putus karena tajamnya benda benda tersebut. Nasib wanita dalam siksaan ini sama saja dengan nasib laki laki, mereka ditelanjangi dan tak terhindar dari siksaan.

Inilah jawaban untuk kita, mengapa saat ini, kita tidak menemukan bekas-bekas peradaban Islam yang masih hidup di Spanyol. Seolah-olah tersapu bersih, sebersih-bersihnya. Inilah balasan Barat terhadap Muslim.

.

Hj. Irena Handono

Blog : Kajian Irena Handono

islamedia.id – Jumat, 1 April 2016

(nahimunkar.org)