Selasa, 19 Mei 2020

I'm Stalker and I'm Proud

Setiap orang pasti mau orang yang mereka cintai bisa membalas perasaan mereka.

Entah itu sebagai pacar, selingkuhan atau dalam bentuk apapun itu yang penting Si Dia mau membalas

perasaan kita. Oh iya, cerita ini gue tulis berdasarkan pengalaman hidup gue. Alias asli. Cerita kali ini kiriman dari Steven Wijaya. Ceritanya inspirasi dari kisah sendiri katanya. Dan tidak ada satu katapun yang saya edit dalam cerita Steven. Selamat Membaca.

* * * * * * * * * *

Semuanya terjadi pada pertengahan tahun 2013. Waktu itu gue masih duduk di bangku kelas 3 SMP. Jika dibandingkan dengan murid-murid lain gue ini lebih mirip tipe murid eksentrik. Gue nggak terlalu tertarik pada pergaulan begitu juga dengan yang namanya medsos. Menurut gue itu semua hanya buang-buang uang. Gue memang tinggal di kota besar, tapi telponan sama tetangga sebelah aja udah lebih dari cukup daripada harus eksis di medsos.

Jadi gini, waktu itu jam pelajaran ketiga. Gue lagi sibuk-sibuknya nyari penghapus karena waktu itu kebetulan lagi ulangan harian dadakan. Biasa, guru-guru SMP emang suka bengis sama anak kelas 3.

Udah minjam sana-sini masih aja nggak ketemu. Hampir semua teman kelas yang gue pengen minjem jawabannya. “Sorry, udah gue pinjemin ke Rika.” “Yah, cuman satu.” Tapi ada juga yang cuek bebek. Gue frustasi. Waktu tinggal beberapa menit lagi.

Tiba-tiba ada tangan yang ngulurin sebuah penghapus ke gue.

“Nih, jangan lupa nanti dibalikin.” Katanya sembari tetap fokus ke kertas ulangannya.

“M-Makasih..” gue langsung balik ke tempat duduk dan lanjut ngerjain nomer 4 sama 5.

Aneh, gak biasanya dia baik sama gue. Namanya Alina. Anaknya cantik putih tinggi lagi. Anak kelas banyak yang pada ngejar dia tapi semuanya pada gagal total. Katanya sih Alina itu “Belok” tapi gue gak percaya kalau belum lihat dengan mata kepala sendiri. Kata pepatah, jangan menilai buku dari sampulnya.

Pulang sekolah gue sempat ngelirik Alina bentar. Siapa tahu dia ngungkit dikit soal yang tadi. Tapi hasilnya nihil. Dia juga kayaknya nggak tertarik ngobrol sama gue. Yah, wajar sih. Siapa juga yang mau ngobrol sama anak gak keren gak beken gak ada gaul kayak gue? Dia itu primadona kelas, jadi normal-normal aja kalau dianya gak mau ngobrol sama gue.

Sampai rumah, gue masih kepikiran sama dia. Pas makan malam, tetap aja masih kepikiran. Gue coba mandi tengah malam, tapi sama aja gak ngaruh malahan badan gue jadi kedinginan.

Gue mau ketemuan sama dia.

Itu yang ada di pikiran gua dari tadi. Tapi gimana? Sekarang jam 2 lewat, siapa yang mau diajak keluar jam segini? Lagian kalau dia belum tidur belum tentu juga dia mau jalan sama gue. Dari satu sampai sepuluh kemungkinan gue pasti 0,08 %

Satu-satunya alternative adalah ngecek medsos-nya dia. Gue baru sadar kalau gue ini sebenarnya gak punya satu pun akun medsos. Akhirnya gue mutusin ketik aja nama dia di google. Kurang lebih gini tulisannya.

“Alina Ales*****a SMA 1 ******”

Kurang lebih begitu. Dan emang, namanya orang mujur gue langsung ketemu akun Instagramnya. Gue pelototin satu persatu foto-fotonya sampai mata gue serasa perih. Tapi gue senang bisa memuaskan rasa penasaran sekaligus kangen. Tiba-tiba gue sadar.. gue udah jatuh cinta sama Alina.

Keesokan paginya gue ketemu lagi sama dia. Gue sengaja nyari-nyari alasan buat ngobrol. Tapi naas, dianya pura-pura budeg. Gue tahu kalau orang kayak gue nggak mungkin bisa bicara sama dia. Tapi gue pengen bicara! Gue pengen tahu gimana kabarnya! Gue pengen tahu tadi malam dia makan apa! Tapi semua itu sia-sia karena kondisi gue yang sekarang. Gue nyesel karena gak jadi anak gaul.. gue nyesel dulu gak mau pake medsos..

Penyesalan selalu datang dari belakang.

Pulang dirumah gue mengulangi rutinitas tadi malam. Tapi kali ini bukan cuman Instagram. Twitter, Path, FB gue embat semua. Semakin lama gue semakin ngerasa dekat sama dia walaupun bukan dengan cara yang benar. Gue memberanikan diri bukan hanya stalking di medsos, tapi juga di dunia nyata.

Pulang sekolah, biasanya dia main ke mall sama teman-temannya. Sampai di rumah jam 4 lewat. Kalau hari libur pasti cuman dirumah. Jarang keluar. Dia punya anjing besar, namanya Franky. Bokapnya kerja di sebuah perusahaan. Nyokap ibu rumah tangga. Kakaknya udah kuliah.

Gue tahu ini salah, tapi hanya ini satu-satunya cara untuk dekat sama Alina.

Namun semua itu tidak berlangsung lama. Gue ketahuan lagi ngikutin dia pas di mall ******. Gue ketangkap basah sama teman-teman kelas. Keesokan harinya gue digebukin habis-habisan. Untung tangan gue gak patah. Berkat kejadian itu gue jadi terkenal sampai ke penjuru sekolah. STALKER dari KELAS 9-D. Itu sebutan baru gue.

Sejak hari itu Alina menatap gue dengan jijik. Gue juga dipandang semakin rendah sama anak-anak kelas.

Setelah hari terakhir ujian nasional. Gue sengaja memberanikan diri buat nembak Alina. Waktu itu dia lagi duduk di taman. Keadaan begitu hura-hura. Semuanya penuh canda dan tawa.

“Lin.. gue mau bilang sesuatu ke elo..” gue menelan ludah.

“Bilang apaan?”

“Pertama gue mau minta maaf, sebenarnya selama ini gue udah stalking lo terus. Terus,” gue menahan napas. “Gue suka sama elu. Mau gak jadi pacar gue?”

Alina memandang dengan tatapan kosong. Gue udah bisa menebak kemana arus pembicaraan ini. “Maaf. Gue gak tertarik pacaran sama orang kayak, lo.” Alina segera bangkit dan berjalan melewati gue.

Tapi tiba-tiba dia berhenti tidak jauh dan menambahkan. “Kalau aja lo lebih jujur, lebih berani dan lebih awal bilangnya. Gue mau kok pacaran sama lo. Lo nggak perlu ngelakuin itu semua. Lo itu orang baik.”

Alina segera berlalu dan berjalan menjauh. Hari yang menurut teman-teman kelas salah satu hari paling bersejarah jadi hari paling tidak mengenakkan bagi gue.

Setelah masuk SMA gue belajar bergaul gue juga punya banyak akun medsos. Gue berubah 180 derajat berkat kata-kata Alina.

Suatu hari pas lagi nongkrong di kafe gue ketemu Alina. Kami bertukar kabar. Ada yang aneh, dia jadi lebih terbuka sama gue. Oh iya, gue lupa. Gue kan sekarang anak keren. Siapa coba yang gak mau sama gue yang sekarang.

Setelah bertukar nomor telpon gue dan Alina jadi tambah dekat. Tambah dekat setiap harinya. Sampai suatu hari Alina ngajak gue ketemuan.

“Ven, lo udah berubah banget, ya. Gak kayak waktu SMP dulu.”

“Kan semua ini berkat kamu waktu itu.” gue menyeduh kopi hangat berusaha terlihat cool.

“Ngomong-ngomong, Ven…” Alina tiba-tiba memegang tangan gue. “Gue udah nunggu 2 tahun buat hari ini. Gue masih suka sama lo. Gue janji bakalan jadi pacar lo yang paling setia..”

Gue hanya diam sambil memandangi wajah Alina yang malu-malu. Gue tersenyum tipis. Hanya ada satu jawaban untuk situasi ini. “Gue juga masih suka sama lo.” Mendadak roman wajah Alina berubah. “Tapi maaf, gue tahu lo udah ada cowok. Darimana gue tahu? Gue masih sering stalker wall, lo. Gue masih suka ngikutin lo kemana-mana. Lo kira hanya gara-gara kejadian waktu itu gue mau tobat? BODO!”

Gue mungkin sudah membuang kesempatan sekali dalam seumur hidup. Tapi siapa yang peduli? Hidup hidup gue, masalah masalah gue, kenapa lo yang pusing? Heran gue.

Jujur aja, setelah gue bilang begitu pas pulang gue nyesel banget sampai mau nangis. Tapi gue sadar ini jalan hidup gue. Dan gue bangga bisa jadi Stalker.

* S E L E S A I *

SaLam BLogger !!!

Untuk semua yang tertarik mengirimkan cerita ke blog cerpen ini, dimohon agar kedepannya dapat menggunakan tata bahasa yang simple dan mudah dipahami. Saya juga berharap agar cerita-cerita selanjutnya juga jika bisa adalah cerita-cerita yang mungkin bisa menjadi pelajaran atau bermanfaat bagi orang banyak. Artinya cerita-cerita yang dimaksud adalah cerita-cerita yang walaupun fiksi (Bukan kisah nyata) tapi juga bukan cerita yang di luar logika.

Saya berharap semoga blog cerpen ini bisa menjadi blog yang mampu membuat penulis-penulis amatir dan pemula seperti kita belajar lebih banyak lagi.

Silahkan isi kolom komentar untuk perkenalan satu sama lain atau ikuti forum blog cerpen di menu FORUM. Siapa tau masing-masing dari kita dapat belajar dari satu sama lain.

Perlu diperhatikan bahwa semua tulisan yang masuk ke blog cerpen, selalu saya baca terlebih dahulu sebelum saya posting. Namun yang perlu anda ketahui adalah saya tidak akan pernah sama sekali mengubah satu hurufpun dalam tulisan-tulisan yang anda kirimkan. Meskipun sudah melalui proses editing, tetap tidak saya rubah. Karna proses editing yang di maksud di sini hanyalah membaca apakah tulisan yang dikirimkan boleh atau pantas ditayangkan dalam blog cerpen.

Apabila ada satu kalimat saja (Meski hanya satu kalimat) yang tidak sesuai dengan aturan yang saya buat, maka tulisan tidak akan saya posting.

Jadi, semua tulisan/artikel dalam blog cerpen ini yang BUKAN KARYA SAYA bukanlah menjadi tanggung jawab saya apabila ada kesamaan nama, tokoh, atau orang manapun yang tanpa sengaja ada dalam tulisan tersebut. Semua tulisan selalu saya sertakan nara sumbernya (Kecuali jika memang tidak ada).

untuk itu silahkan baca TOS atau ATURAN yang berlaku dalam Blog Cerpen ini sebelum mengirimkan tulisan anda.

Demikian untuk diketahui bersama.

Saya juga mengucapkan banyak terima kasih atas sumbangan cerita yang sudah dikirimkan ke blog cerpen ini.

Wassalam

Upay

Dunia Tanpa Iblis dan Setan

Namun apa yang terjadi ketika Allah mengabulkan apa yang dimohonkan nabi Sulaiman?

Mari simak kisahnya !

Iblis merupakan makhluk laknatullah yang akan menggoda manusia agar memilih jalan menuju neraka. Sejak baru lahir hingga manusia menuju ajal, tidak akan pernah lepas dari godaannya. Golongan ini tidak akan membiarkan Bani Adam menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya.

Banyak manusia berpikir, jika demikian jahat iblis tersebut, mengapa Allah tidak membinasakannya saja. Tapi Allah tentu tidak menciptakan makhluk ini tanpa fungsi. Pernah suatu ketika, Nabi Sulaiman AS memohon kepada Allah untuk menangkap iblis dan memenjarakannya.

Nabi berharap ketiadaan iblis akan membuat manusia hidup lebih tentram dan damai tanpa dosa. Namun, apa yang terjadi  setelahnya membuat Nabi Sulaiman kembali melepaskan makhluk tersebut. Sebenarnya kondisi apa yang dialami dunia tanpa iblis dan setan? Berikut ulasannya.

Kisah ini dipetik dari buku Kisah-kisah Allah karya Ahmad Mir Khalaf Zadeh & Qasim Mir Khalaf Zadeh. Dalam sebuah riwayat diceritakan bagaimana Nabi Sulaiman AS memiliki kekuatan penuh menundukan kalangan manusia, jin dan hewan.

Bahkan setan-setan kala itu menjadi pekerjanya untuk membawa dan mengimpor batu batuan, pasir serta bahan bangunan lain untuk membangun bangunan bangunan megah. Namun meski dengan kekayaan dan kekuasaan tersebut, ternyata Nabi Sulaiman mencari makan dari rezeki yang diperolehnya dengan berjualan tas di pasar. Padahal, didapur sang raja setiap hari selalu dimasak 4.000 unta, 5.000 sapi, dan 6.000 kambing.

Di dalam buku tersebut dituliskan sebuah riwayat saat Nabi Sulaiman AS memohon kepada Allah agar diperbolehkan memenjarakan Iblis.

“Ya Allah, Engkau telah menundukkan padaku manusia, jin, binatang buas, burung-burung, dan para malaikat. Ya Allah aku ingin menangkap dan memenjarakan iblis, merantai serta mengikatnya, sehingga manusia tidak berbuat dosa dan maksiat lagi.”

Namun, permintaan ini tidak serta merta dikabulkan oleh Sang Pencipta. Allah Ta'alaa kemudian mewahyukan kepada Nabi Sulaiman, bahwa tidak ada baiknya jika iblis ditangkap atau dibinasakan "Wahai Sulaiman, tidak ada baiknya jika iblis ditangkap".

Tapi Nabi Sulaiman tetap memohon, "Ya Allah, keberadaan mahluk terkutuk ini tidak ada kebaikan didalamnya".

Allah berfirman, "Jika iblis ditangkap maka banyak pekerjaan manusia yang akan ditinggalkan. Nabi Sualiman berkata, "Yaa Allah. aku ingin menangkap mahluk terkutuk ini selama beberapa hari saja. Kemudian Allah mengizinkan Nabi Sulaiman untuk menangkap iblis dan memenjarakannya.

Keesokan harinya, Nabi Sulaiman mengutus pekerjanya untuk berjualan tas ke pasar. Namun sesampainya di pasar, ada hal yang tidak biasanya terjadi. Pasar tersebut kosong tanpa penghuni. Semua pedagang menutup dagangan mereka. Pekerjanya lalu memberitahukan hal itu kepada Nabi Sulaiman alaihissalam.

Nabi Sulaiman as,  bertanya :" Apa yang telah terjadi ?"

Pekerjanya menjawab, " Kami  tidak tahu ".

Pada malam itu, Nabi Sulaiman tidak makan dan hanya minum air saja.  Pada hari berikutnya, anak buah Nabi kembali ke pasar untuk berjualan tas. Namun hal yang sama kembali terjadi. Pasar kosong dan tidak berpenghuni.

Ternyata setelah dicari tahu, manusia lebih banyak memilih menutup pasar. Mereka pergi ke masjid, dan menuju kuburan untuk mengingat  kematian, menangis dan meratap. Mereka sibuk mempersiapkan bekal menuju ke akherat tanpa memperdulikan lagi keindahan duniawi.

Hal ini tentu membuat sang Nabi keheranan. “Apa yang sedang terjadi” pikirnya. Nabi Sulaiman lalu bertanya kepada Allah perihal ini. Kenapa orang orang tidak bekerja mencari nafkah ?

Lalu, Allah mewahyukan kepada Nabi Sulaiman, "Wahai Sulaiman, engkau telah menangkap iblis itu, sehingga akibatnya manusia tidak bergairah bekerja mencari nafkah. Bukankan sebelumnya telah Ku-katakan kepadamu bahwa menangkap iblis tidak mendatangkan kebaikan.

Mendengar jawaban Allah, Nabi Sulaiman kemudian melepaskan Iblis dan bala tentaranya. Dan benar saja, keesokan harinya pasar kembali ramai. Manusia kembali bersemangat bekerja mencari harta dunia untuk makan dan memenuhi kebutuhannya. Jadi jangan berprasangka buruk terhadap ciptaan Allah meksi dia kita anggap tidak berguna sekalipun. Karena Allah lah yang maha tahu apa yang Dia ciptakan.

Sumber asli artikel klik di sini !