Rabu, 13 Mei 2020

artikel cerpen bencana lumpur lapindo

Tulisan kali ini kami muat atas kiriman pembaca. Kepada Muhammad Irfan Fadhilah kami ucapkan banyak terima kasih atas kiriman ceritanya yang sudah berpartisipasi mengisi BLog Cerpen. Cerita kirimannya berupa cerita nonfiksi. Selamat membaca.

*****

Beni dan Bu guru bincang santai membahas bencana alam lumpur lapindo

“kringgggg........ kringggg..........”suara bel tanda pelajaran telah berakhir telah berbunyi,terdengar dari beberapa kelas para siswa mulai mempersiapkan diri untuk berdoa lalu pulang,saat Beni sedang berjalan menuju keluar ruangan dia tampak berjalan sambil melamun lalu duduk di kursi depan kelas entah apa yang ada dipikirannya.

“Beni kamu kenapa kok dari tadi ibu lihat kamu melamun aja ada apa nak apa yang bisa ibu bantu?”tanya bu guru kepada beni.

“begini bu tadi malam saya melihat tayangan di tv yaitu tentang berita bencana lumpur panas lapindo di sidoarjo jawa timur tapi saya cuman menyimak sebentar saja soalnya waktu saya melihat berita itu ditv beritanya sudah sampai bagian akhir jadi saya nggak terlalu paham penjelasan yang disampaikan oleh pembawa beritanya bu”ucap beni.

“Oh,iya ben ibu paham yang kamu tanyakan,begini beni bencana lumpur lapindo itu awalnya mulai ramai dibicarakan dimedia massa di tahun 2007,ibu dulu waktu masih sekolah pendidikan guru pernah membaca buku tentang bencana lumpur lapindo yang kamu lihat  di tv itu beni,isinya tentang awal mula kejadian bencana lumpur itu terjadi sampai berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk bisa menanggulangi bencana lumpur itu supaya tidak menimbulkan adanya korban jiwa sama kerugian materil”balas bu guru kepada beni

“Bu,bukunya masih ada apa tidak bu sekarang,kalau masih ada beni mau pinjam besok beni kembalikan kepada bu guru?”tanya beni kepada bu guru

“maaf ya ben,masalahnya bukunya itu cuman pinjam di perpustakaan sekolah ibu dulu,ibu nggak beli beni itu cuman buku biar ibu nggak bosan kalau ibu sendirian nggak ada teman bicara”,ucap bu guru kepada beni

“Oh,gitu bu baiklah tapi ibu masih ingat topik yang dibahas oleh buku itu apa saja bu?”tanya beni kepada bu guru.

“masih,tapi ibu sedikit lupa awal topiknya tetapi ibu bisa menceritakan awal kejadian bencana lumpur itu”balas bu guru kepada beni

“Bagaimana awal kejadiannya bu tolong ceritakan bu?”rayu beni kepada bu guru

“Baiklah beni begini penjelasannya,jadi bencana lumpur lapindo itu mulai terjadi pada tahun 2006 tapi ditahun itu kemunculannya masih skala kecil, kemudian tepatnya tahun 2007 semburan lumpur panas mulai membesar sampai membuat warga porong sidoharjo masyarakat tempat proyek pengeboran minyak bumi harus mengungsi sementara dari rumahnya yang terkena banjir lumpur panas,selain dari pihak masyarakat sendiri bencana lumpur juga menyebar sampai ke jalan raya dan juga ke jalan tol yang menjadi penghubung surabaya-sidoharjo,karena dampak dari semburan lumpur itu mulai mengkhawatirkan pihak dari pt lapindo berantas yang melakukan pengeboran di kawasan sidoharjo mulai melakukan tindakan yakni membuat tanggul penahan lumpur supaya tidak menyebar”.

“Lalu kalau dari pemerintah sendiri apa ada tindakan terhadap terjadinya bencana ini bu?”tanya beni kepada bu guru.

“Ada beni tindakan pemerintah sendiri waktu itu pada awalnya ikut membantu menyediakan lahan pengungsian buat warga yang terkena dampak semburan lumpur panas yakni dipasar dekat permukiman warga yang letaknya tidak terlalu jauh”balas bu guru.

“lalu menurut ibu apa yang salah dari proyek pengeboran minyak bumi yang dilakukan oleh pihak lapindo berantas?”tanya beni

“kalau dari penjelasan yang ibu baca pihak lapindo berantas sendiri tidak memperhitungkan secara tepat kedalaman yang aman untuk penggalian minyak bumi di daerah porong sidoharjo sendiri karena pengeborannya dan cara pengeborannya sendiri juga sangat berdampak penting karena yang seharusnya posisi penggaliannya itu posisinya miring ke bawah tapi oleh pihak lapindo sendiri dilakuakn dengan cara lurung kebawah itulah yang membuat tanah yang digali mengalami keruntuhan dan tanah yang runtuh itu bercampur dengan air panas dan membuat campuran tanah dan air yang bercampur tanah menjadi lumpur panas yang naik kepermukaan tanah”ucap bu guru.

Oh,karena itu ya bu lumpur panas dari perut bumi itu bisa naik ke permukaan beni baru tahu penyebab dari bencana lumpur panas lapindo itu bu”,tapi dari pihak pemerintah sendiri waktu itu sudah meminta kepada lapindo berantas untuk memberikan ganti rugi kepada warga yang terkena bencana semburan lumpur itu bu?”.tanya beni kembali kepada bu guru

“Tentu saja beni pihak pemerintah sudah meminta kepada pihak lapindo berantas supaya memberikan ganti rugi kepada masyarakat agar segera diberikan dengan cara pemerintah membuat tim yang bekerja sama dengan pihak lapindo dan mencegah masyarakat yang terkena dampak bencana lumpur panas itu nasibnya menjadi jelas”balas bu guru kepada beni

“Bu guru beni mau tanya apa pelajaran yang dapat kita ambil dari kejadian lumpur panas lapindo yang terjadi di sidoharjo”,” soalnya kalau beni pikir kasian juga masyarakat sekitar kejadian semburan lumpur panas yang tidak tahu penyebab sebenarnya dari bencana semburan lumpur panas itu malah menjadi korban dari ketidak adilan pihak lapindo berantas?”tanya beni kepada bu guru

“Begini ben,pelajaran yang bisa kita ambil dari kejadian lumpur panas lapindo ini kita harus lebih teliti dan hati-hati dalam mengambil suatu tindakan apalagi jika tindakan yang akan kita lakukan itu bisa mengakibatkan dampak buruk bagi orang lain”,”dan juga kita juga harus bisa memperdulikan dampak yang kita buat jika kita sudah terlanjur membuat suatu kesalahan dan mengakibatkan kerugian materi dan merebut kebebasan hak hidup orang lain”.pesan bu guru kepada beni

“Iya bu itu juga beni setuju”,”soalnya jika beni pikir bencana lumpur panas lapindo ini sudah membuat banyak dampak buruk dari pada dampak baik karena kecerobohan lapindo berantas yang sembarangan dalam melakukan proyek penggalian di kawasan porong sidoharjo yang juga belum ada solusi yang tepat untuk menghentikan semburan lumpur panas”.balas beni kepada bu guru

“baiklah beni karena hari sudah menjelang siang ayo kita pulang lagi pula kamu juga kan belum makan siang kan jadi ayo sekarang kamu pulang”,”oh iya bu beni lupa udah siang beni juga lapar kalau begitu beni pamit pulang dulu bu”.ucap bu guru pada beni

Setelah perbincangan singkat itu beni dan bu guru pun pergi dari sekolah untuk pulang ke rumah.

* S E L E S A I *

Tidak ada komentar:

Posting Komentar